Selasa, 12 Mei 2015

Aksi Peretas ke Sony Pictures

Standard



KOMPAS.com - Serangan yang dilakukan oleh kelompok peretas "Guardian of Peace" (GOP) tampaknya benar-benar canggih. Bagaimana tidak, serangan ke studio film Hollywood ini disebut-sebut tidak mungkin dapat diantisipasi oleh siapapun.

Pernyataan tersebut tertuang dalam sebuah memo yang dikirimkan oleh CEO Sony Pictures Entertainment Michael Lynton kepada para karyawannya. Dalam memo ini, Lynton meneruskan hasil penyidikan awal dari Kevin Mandia, pimpinan perusahaan keamanan Mandiant, kepada dirinya.

Sekadar informasi, Mandiant merupakan perusahaan keamanan siber yang ditunjuk oleh Sony Pictures untuk menyelidiki kasus peretasan oleh GOP.

Dalam memo tersebut, Mandia mengungkapkan bahwa cakupan serangan yang dilakukan oleh GOP berbeda dari jenis serangan yang pernah terjadi di perusahaan selama ini. 

Menurutnya, ada dua tujuan serangan tersebut, yaitu untuk menghancuran properti dan merilis data rahasia Sony Pictures ke publik.

"Intinya adalah (serangan) ini merupakan kejahatan yang tak tertandingi dan terencana dengan baik, dilakukan oleh kelompok tergorganisir. Sony Pictures dan perusahaan lain tidak mungkin siap (akan serangan tersebut)," tulis Mandia, seperti KompasTekno kutip dari Recode, Selasa (9/12/2014).

Mandia juga menuliskan, serangan semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Saking canggihnya, program jahat yang dikirimkan oleh kelompok GOP ke sistem Sony tidak bisa dideteksi oleh program antivirus standar industri.

"Program jahat ini cukup merusak dan unik sehingga FBI sampai harus memberikan perigatan kepada perusahaan lain ihwal ancaman ini," lanjutnya.

Sayangnya, dalam memo tersebut, tidak dituliskan siapa tersangka dari kasus ini. Lynton hanya menjelaskan, kasus ini masih dalam tahap penyidikan.

Sebelumnya diberitakan bahwa server milik Sony berhasil diretas oleh sebuah kelompok bernama GOP. Serangan GOP konon menumbangkan sistem komputer Sony di seluruh dunia selama beberapa hari. 

Pelaku mengaku mendapat bantuan "orang dalam" dalam melakukan aksinya, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana proses serangan dilakukan.

Kelompok tersebut diketahui berhasil mengambil beberapa dokumen penting perusahaan, seperti paspor para artis, kumpulan e-mail, laporan keuangan, film-film, dan password server

Jati diri dan asal-muasal dari GOP hingga kini masih belum jelas. Sebelumnya diduga bahwa grup itu merupakan kaki tangan pe
merintah Korea Utara, namun negeri dengan sistem pemerintahan komunis itu membantah terlibat dalam serangan terhadap Sony Pictures


Next>>

0 komentar:

Posting Komentar